Drip Irrigation, Cara Efisien Menyiram Tanaman
Irigasi tetes tampaknya bisa dijadikan pilihan cerdas untuk mengatasi masalah kekeringan atau sedikitnya persediaan air dilahan-lahan yang kering.
Namun bagi petani saat ini hal tersebut sudah tidak menjadi masalah, karena berbagai solusi dapat dilakukan dengan berbagai teknologi dan informasi yang tersedia di zaman ini. Teknologi Menyiram tanaman sekarang lebih mudah dan praktis, tinggal putar kran maka semua tanaman akan tersiram secara merata.
Ya, itu dia yang dinamakan Irigasi Tetes ( Drip Irrigation). Sistem irigasi ini menggunakan air yang ,langsung mengalir ke tanaman secara terus menerus sesuai kebutuhan. Irigasi ini terbukti berhasil menyuburkan tanaman di daerah pertanian Israel yang kering. Prinsip dasar irigasi tetes adalah memompa dan mengalirkannya ke tanaman dengan perantaraan pipa-pipa yang dibolongi ukuran kecil 1 cm (tergantung kebutuhan) di tiap 15 cm +tergantung jarak tanam). Penyiraman dengan sistem ini biasanya dilakukan dua kali dalam sehari pagi dan petang selama 10 menit. Sistem tekanan air rendah ini menyampaikan air secara lambat dan akuran pada akar-akar tanaman, tetes demi tetes. Keuntungan dari sistem irigasi ini diantaranya sedikit menggunakan air, air tidak terbuang percuma, dan penguapan bisa diminimalisir.
Irigasi tetes tampaknya dapat dijadikan pilihan cerdas untuk mengatasi masalah kekeringan. Irigasi tetes ini pertama kali digunakan di dikawasan gurun dimana air sangat langka dan berharga. Pada pertanian skala besar, irigasi tetesccocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga cocok untuk irigasi tetes didalam greenhouse. Irigasi ini dirancang khusus untuk pertanian bunga-bungaan, sayur-sayuran, tanaman keras, greenhouse, bedengan, patio, dan tumbuh di dak.
Pada dasarnya siapapun yang bercocok tanam pasti butuh pengairan yang tepat dan efisien. Sistem irigasi tetes ini cocok digunakan dan mudah dirakit. Komponen utamanya adalah lupa paralon dengan dua ukuran yang berbeda, yang berdiameter lebih besar digunakan sebagai pipa utama, sementara yang lebih kecil digunakan sebagai pipa tetes. Pipa utama berfungsi sebagai pembagi air ke setiap pipa tetes. Pada pipa tetes diberi lubang-lubang untuk meneteskan air ke setiap tanaman ke setiap tanaman dengan jarak sesuai jarak tanam. Untuk mengalirkan air dari sumbernya diperlukan pompa air, yang dilengkapi dengan kran dan saringan ke pipa utama, serta pipa konektor untuk sambungan. Instalasi sistem pipa memang membutuhkan biaya, tetapi banyak alternatif yang layak dicoba selain menggunakan pipa-pipa dan pompa. Contoh irigasi tetes yang paling sederhana adalah dengan menggunakan bambu yang dilubangi antar ruasnya atau memanfaatkan botol plastik bekas minuman mineral yang diletakkan terbalik.
Semoga bermanfaat ya 😊
Komentar
Posting Komentar